Metode Menafsirkan Al-Qur’an

Oleh: Asy Syaikh Muhammad Nashirudin Al Albani

Pertanyaan: Apa yang harus kita lakukan untuk dapat menafsirkan Al-Qur’an?

Jawaban:

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan Al-Qur’an ke dalam hati Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam agar beliau mengeluarkan manusia dari kekufuran dan kejahilan yang penuh dengan kegelapan menuju cahaya Islam. Continue reading

Wajibkah Kita Bermadzhab?

Pertanyaan: Assalaamu’alaikum:
1. Apa hukum bermadzhab (4 imam)?
2. Apakah Al-Imam Al-Bukhariy mempunyai madzhab (mengikuti salah satu madzhab)?
(Budhi Dharma, the_natural…@ yahoo.com)

Jawab:

Wa’alaikumus salaam warahmatullaah.

1. Sesungguhnya kalau kita perhatikan dalil-dalil baik dari Al-Qur`an ataupun As-Sunnah maka tidak ada satupun dalil yang mewajibkan mengikuti madzhab-madzhab tertentu termasuk empat madzhab yang terkenal yaitu Al-Ahnaaf (madzhab Hanafiy), Malikiy, Syafi’i dan Hanaabilah (madzhab Hambaliy). Continue reading

Makna Ucapan “Minal ‘Aidin wal Faizin”

Ketika hari ‘Iedul Fithri tiba biasanya setelah menunaikan Shalat ‘Ied atau ketika saling mengunjungi ke rumah saudara atau tetangga, di antara kaum muslimin saling mengucapkan “Minal ‘Aaidiin, wal Faaiziin, Mohon Maaf, Lahir dan Batin.”

Seakan-akan ucapan di atas adalah bait pantun yang dua kalimat terakhir merupakan arti dari dua kalimat yang pertama. Berikut penjelasan ringkasnya. Continue reading

Bolehkah Tayammum di Atas Pesawat?

Penulis: Al-Ustadz Abu Karimah Askari hafizhahulloh

Selama masih ada air, maka wajib bagi seorang muslim berwudhu’ dengan air secukupnya dan tidak diperbolehkan beralih kepada tayammum. Adapun jika tidak ada air, maka jika memungkinkan baginya menemukan tempat yang berdebu di atas pesawat, maka dibolehkan baginya bertayammum.

Namun jika dia tidak menemukannya dalam keadaan dia khawatir waktu shalat akan keluar, maka dia tetap harus mengerjakan shalat meskipun tanpa bersuci sebab hal inilah yang mampu dia lakukan berdasarkan firman Allah Ta’ala: Continue reading

Mengenal Ciri-ciri Ahli Bid’ah

Syaikh Muhammad Ali Firkous Hafidzahullah Ta’ala,beliau ditanya :

Kapan seseorang disebut sebagai ahli bid’ah?

 

Beliau menjawab:

الجواب: الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على من أرسله الله رحمة للعالمين وعلى آله وصحبه وإخوانه إلى يوم الدين أمّا بعد:

 

Ketahuilah bahwa sesungguhnya perkara bid’ah tidak berlaku dalam adat kebiasaan, sebab hal tersebut mengikuti apa yang menjadi kebiasaan sebuah masyarakat. Meskipun disebut bid’ah secara bahasa namun tidak disebut bid’ah secara istilah agama yang merupakan perkara yang diingkari dan diperingatkan darinya, yaitu beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang tidak disyariatkan, dan tidak pula datang dari nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, dan khulafa ar-rasyidin. Continue reading